Rabu, 07 Desember 2011

Ciri-ciri Belajar

Setelah definisi belajar kita ketahui pada tulisan sebelumnya di Pengertian Belajar Menurut Ahli, Pada diri individu yang terjadi suatu peristiwa atau proses belajar akan terjadi ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Perubahan tingkah laku yang tidak hanya menyangkut aspek kognitif saja tetapi pada aspek afektif (nilai dan sikap) serta psikomotor. 
  2. Perubahan yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan, baik itu berupa fisik, maupun interaksi psikis individu tersebut. Perubahan yang dapat dijadikan dasar bagi di perolehnya kemampuan baru yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, baik dalam jangka waktu yang relatif lama maupun singkat.
  3. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha, atau dengan kata lain perilaku hasil belajar. Seseorang akan menjadi bisa, atau mengetahui suatu hal, atau memiliki kemampuan dengan adanya usaha, tidak terjadi secara instan. Perubahan akibat belajar akan lebih bersifat secara permanen dan menetap terus dimiliki oleh seorang individu.

Selasa, 06 Desember 2011

Pengertian Belajar Menurut Ahli

Belajar, adalah sebuah kata yang sering didengar oleh masyarakat kita, setiap hari mungkin didengar oleh sebagian orang, terutama orang-orang dilingkungan pendidikan, lalu apa pengertian atau definisi dari kata "belajar" itu sendiri, berikut definisi belajar menurut beberapa ahli :

Ahli Dari Luar Negeri

Winkel : Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Ernest R. Hilgard : Sumardi Suryabrata, (1984:252) menuliskan pendapat Ernest R. Hilgard Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Gagne : gagne menulis definisi belajar dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, yakni belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Ahli Dari Dalam Negeri

Moh. Surya (1981:32) : Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Notoadmodjo : Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup

Noehi Nasution : Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.

Sentralisasi Guru ? Apa Dampaknya ?

Kebijakan tata kelola guru akan disentralisasi mulai tahun 2012 mendatang. Suatu kebijakan akan membuahkan beberapa dampak, apa dampak dari kebijakan sentralisasi guru tersebut ?

Penyebab munculnya wacana agar pendidikan segera desentralisasi adalah berdasarkan hasil evaluasi kualitas pelayanan dasar, pendidikan tidak mengalami kemajuan signifikan setelah diotonomikan, tetapi hal ini jangan terlalu gegabah dilakukan oleh pemerintah, sebab sama seperti saat diadakannya otonomi pada bidang pendidikan beberapa tahun yang lalu, dan katanya tidak membuahkan kemajuan signifikan, lalu apabila dilakukan pemusatan lagi dan tidak menunjukan kemajuan signifikan apakah akan dikembalikan lagi kepada bentuk otonomi di bidang pendidikan ? Bolak-balik. 


Dalam sentralisasi guru pemerintah sebaiknya mengkaji terlebih dahulu sebelum berkeputusan. Sebaiknya pemerintah meninjau kembali baik-buruknya keputusan-keputusan yang menyangkut dunia kependidikan di Indonesia ini, agar tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh keputusan ini seharusnya juga menjadi perhatian pemerintah, terutama karena masalah pendidikan adalah masalah yang sangat urgent dalam aspek pembangunan negeri ini.

Jumat, 02 Desember 2011

Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 

(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
2. Strategi Pembelajaran


Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu exposition-discovery learning dan group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

3. Metode Pembelajaran

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.

Kamis, 01 Desember 2011

Naskah Soal UN 2012 Digandakan di Pusat

Jika pada Ujian Nasional Tahun 2011 penggandaan soal Ujian Nasional dilakukan di setiap propinsi, maka pada Ujian Nasional 2012 mendatang penggandaan soal akan digandakan di tingkat pusat, dan dengan jumlah percetakan tidak lebih dari 10 lokasi.
Sumber Gambar : Situs Kemendiknas
Hal tersebut dikatakan oleh Mendikbud Mohammad Nuh saat menggelar  pers di Gedung A Kemdikbud, (30/11), Jakarta. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan keamanan soal-soal Ujian Nasional tersebut. Penggandaan soal dilakukan secara sentralisasi juga untuk memudahkan pengawasan kualitas percetakan. Kualitas percetakan nantinya akan menggunakan security printing, dan di setiap lembar naskah UN 2012 akan dicetak tanda tertentu, untuk memberikan ciri, di percetakan mana naskah soal tersebut dicetak, Menteri Nuh lebih lanjut menjelaskan, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran soal, akan lebih mudah untuk menelusurinya.

Metode Pembelajaran

Untuk menyampaikan sesuatu, tentunya setiap orang mempunyai caranya tersendiri, begitu pula seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada para siswanya. Dalam menyampaikann pembelajaran seorang guru menggunakan sebuah metode yang disebut Metode Pembelajaran, yakni cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam pemilihan sebuah metode pembelajaran yang tepat seorang guru harus tahu betul dengan materi pelajaran yang akan disampaikannya dan metode apa yang tepat yang akan digunakan, sebab apabila guru gagal dalam memilih metode yang tepat untuk pembelajaran yang akan dilakukan maka akan berakibat pada kurang diterima atau diserapnya pelajaran yang disampaikan guru oleh para siswanya.

Ada beberapa model metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh para guru, diantaranya :

Metode ceramah
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Dalam hal ini guru sebagai sentral, dan siswa sebagai obyek pendengar. Metode ceramah terjadi interaksi satu arah yakni dari guru ke siswa.

Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah pembelajaran yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan, yang mengarahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Pertanyaaan yang diajukan seharusnya bervariasi, seperti pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan dan pertanyaan terbuka yang jawabannya banyak kemungkinan dan memancing siswa untuk berdiskusi, serta disajikan dengan cara yang menarik.

Metode Diskusi
Metode diskusi adalah pembelajaran dengan cara menyajikan materi melalui pemecahan masalah. Diskusi  yang dilakukan harus melibatkan semua anggota (dalam hal ini siswa) dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi berperan aktif, saling menghargai pendapat, serta dikondisikan dalam suasana diskusi yang tanpa tekanan.

Metode Penugasan
Metode pemberian tugas dilaksanakan melalui memberikan penugasan kepada siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Tugas dapat diberikan kepada setiap individu maupun kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Pemberian tugas terhadap siswa haruslah ditutup dengan mendapatkan kesimpulan atas materi pelajaran yang dipelajari dan dapat dipahami oleh seluruh siswa.

Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan, dan mengalami atau membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Metode Eksperimen juga dapat Pdengan demonstrasi, apabila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pembelajaran dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu alat yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Metode demonstrasi juga dapat dilakukan dengan meminta siswa mengulangi suatu proses yang telah diperagakan oleh guru.

Metode Karyawisata
Metode Karyawisata dilakukan dengan carau mengajak siswa ke suatu tempat ( objek ) tertentu untuk mempelajari sesuatu yang tentunya berkaitan dengan suatu pelajaran. Metode karyawisata dapat menjadikan siswa memahami, dan melihat sendiri apa yang mereka pelajari dalam kehidupan nyata, dan dalam lingkungan. Contoh tempat yang dapat dijadikan obyek karyawisata adalah museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung nilai sejarah / kebudayaan tertentu.

Pengertian Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal

Secara umum telah dikenal tiga jenis/model pendidikan yang ada. Ketiga jenis pendidikan itu memiliki masing-masing fungsi, tetapi fungsi yang berbeda tersebut saling melengkapi, sebab pendidikan pada hakikatnya adalah pembetukan karakter dari individu-individu yang mengalami pendidikan. Karakter yang dibentuk melalui pendidikan itu meliputi tiga macam hal yaitu intelektual, emosional dan spiritualnya.

Pembentukan karakter ini dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan yang kita ketahui kebanyakan hanya pendidikan formal yakni di sekolah, tetapi selain pendidikan formal disekolah, karakter individu yang mengalami pendidikan juga terbentuk di dua jenis/model pendidikan lainnya yakni pendidikan informal dan pendidikan nonnformal.
Jenjang Pendidikan Formal
Apa yang dimaksud pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal tersebut ? berikut  penulis jabarkan secara singkat :
  1. Pendidikan FormalMerupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Termasuk juga ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
  2. Pendidikan Nonformal Taman Pendidikan Al Quran, Sekolah Minggu, berbagai kursus, bimbingan belajar dan sebagainya. Program-program pemberantasan buta aksara, Pendidikan Kesetaraan  Paket A, B, dan C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),  dan sebagainya. 
  3. Pendidikan InformalAdalah jalur pendidikan di lingkungan keluarga yang berupa ajaran tata-krama, sikap dan tingkah laku yang diajarkan pada keluarga semenjak peserta didik lahir. Pendidikan informal dapat juga disebut pendidikan yang ada di masyarakat, atau pendidikan yang dialami oleh seseorang oleh lingkungannya.

Rabu, 30 November 2011

Kinerja Guru Sertifikasi Harus Berubah !

Dalam acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-66 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul International Convention Center, Citeureup, Jawa Barat, Rabu (30/11), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan, di dalam sambutannya presiden menyampaikan setidaknya ada banyak kemajuan dicapai dalam dunia pendidikan, tetapi masih ada pula yang perlu dikoreksi lagi, seperti kinerja guru yang telah lulus sertifikasi belum banyak berubah. 

Presiden juga mengatakan pemerintah telah mengalokasikan dana untuk sektor pendidikan, sebesar Rp 266,9 triliun, dan tahun depan pemerintah mengusulkan Rp 286,6 triliun. Anggaran tersebut termasuk peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru untuk mencapai jenjang D4 dan S1.

Anggaran untuk sektor pendidikan semakin besar dan sangat besar harapan dari semua pihak apalagi  masyarakat dapat meningkatkan semua yang diperlukan untuk pendidikan, seperti sertifikasi guru dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan bagi bangsa ini, sebab percuma saja jika biaya yang begitu besar yang dikeluarkan negara ini untuk sektor pendidikan tidak mampu memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini. Harapan masyarakat adalah guru-guru yang telah menerima sertifikasi kinerjanya semakin baik untuk kedepannya.

Lima Orang Guru Memperoleh Satyalencana Pendidikan

Dikutip dari metrotvnews.com (30/11/12), Sebanyak lima orang guru dan kepala sekolah menerima anugerah tanda kehormatan Satyalencana Pendidikan yang di berikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan puncak peringatan Hari Guru Nasional dan hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-66, di Sentul International Convention, Bogor Jawa Barat, Rabu 30 November 2011. Kelimanya dianggap berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam dunia pendidikan. 

Kelima guru dan kepala sekolah yang menerima penghargaan tersebut adalah guru SMAN Makassar Abdul Hajar, guru YPVDP Bontang Herfen Suryati, guru SMKN 2 Pasuruhan Imron Rosidi, guru SMKN 4 Makassar Mustafa dan Kepala SMAN 5 Purworejo Nikmah Nurbaity.

Tanda kehormatan ini diberikan kepada yang berdedikasi luar biasaterhadap bidang pendidikan di Indonesia baik jalur formal mauppun non formal dan dengan syarat sekurang-kurangnya telah menjalani masa pengabdian selama delapan tahun.

Hari Guru sendiri diperingati setiap tanggal 25 November, karena pada tanggalyang sama diselenggarakannya Kongres Guru di Surakarta 66 tahun yang lalu.

Tujuan Pendidikan

Berdasarkan definisi pendidikan menurut UU nomor 23 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang mengatakan "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat," tentunya pendidikan itu sendiri memiliki sebuah tujuan, tujuan pendidikan adalah sebuah akhir yang ingin dicapai dengan adanya pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan mestinya harus dicapai oleh semua lembaga pendidikan, baik formal, nonformal maupun pendidikan informal. 

Beberapa Tujuan Pendidikan yang dikemukakan dalam beberapa ketentuan hukum yang berlaku (dan pernah berlaku) di Indonesia sebagai berikut :

  1. UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 3 : "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang." 
  2. UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 5  :  "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia." 
  3. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 : "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." 
  4. Tap MPRS No. XXVII/MPRS/1966 Bab II Pasal 3 : “Tujuan pendidikan membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki Pembukaan dan Isi Undang-Undang Dasar 1945” 
  5. Tap MPR No. IV/MPR/1978 : “Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. 
  6. Dan, Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab II pasal 4 : “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketramplilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, cerdas, terampil serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan"

Selasa, 29 November 2011

Definisi Pendidikan

Berbagai Definisi Pendidikan yang diungkapkan oleh para ahli. Definisi pendidikan sendiri sudah tercantum di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni :


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.


Selain itu berbagai definisi tentang pendidikan lainnya menurut beberapa ahli, sebagai berikut :


1. Menurut Prof. Dr. John Dewey : Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.


2. Menurut J.J. Russeau : Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa.


3. Menurut Ki Hajar Dewantara : Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.


Pendidikan menurut penulis sendiri sebenarnya adalah suatu proses menjadi tahu yang berawal pada saat seseorang masih bayi yaitu, saat seseorang dilahirkan sampai dengan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bahkan berawal dari sebelum seseorang lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan atau memperdengarkan musik kepada bayi yang ada di dalam kandungan.


Pendidikan dialami seseorang tidak berarti sempit pada pendidikan formal di bangku sekolah saja, tetapi banyak bentuk pendidikan lainnya seperti Pendidikan Formal, Pendidikan Informal, dan Nonformal.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...